Quantcast
Channel: LIFESTYLE | Radarsumbar.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 161

Bolehkah Belajar Shalat dari AI Tanpa Melalui Seorang Guru? Ini Penjelasannya

$
0
0
ilustrasi AI. (dok. istimewa)

ISLAMI, RADARSUMBAR.COM – Di era digital seperti saat ini, belajar shalat dari teknologi AI atau kecerdasan buatan menjadi pilihan bagi sejumlah orang.

Salah satu hal yang bisa dipelajari dengan AI adalah tata cara shalat fardhu atau sunnah. Saat ini, sudah ada platform yang menawarkan pembelajaran shalat dengan AI. Salah satunya adalah aplikasi Chat GPT.

Aplikasi ini menggunakan aplikasi chatbot AI yang menggunakan teknologi transformer untuk memprediksi probabilitas kalimat atau kata berikutnya dalam suatu percakapan ataupun perintah teks.

Chat GPT ini akan mampu memandu penggunanya dalam melakukan shalat. Pengguna cukup mengetik “tata cara shalat Dzuhur” di ponsel pintar, dan aplikasi akan memberikan panduan dalam melaksanakan ibadah shalat.

Di sisi lain, ada juga aplikasi Bacaan Shalat, buatan dari Crown Banana Studio. Aplikasi ini diklaim sebagai aplikasi Islami yang sangat bermanfaat bagi umat Islam urban yang tengah belajar shalat.

Aplikasi ini menyediakan tuntunan dan bacaan shalat lengkap, mulai dari niat, tata cara, hingga bacaan doa setelah shalat. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan daftar surat-surat pendek dari Al-Quran yang dapat dihafalkan.

Lebih lanjut, Aplikasi Bacaan Shalat memiliki tampilan yang simpel dan mudah digunakan. Tampilannya didominasi warna hijau yang terkesan sejuk dan menenangkan. Aplikasi ini juga memiliki fitur-fitur yang memudahkan pengguna untuk mencari bacaan shalat yang diinginkan.

Lalu, apakah boleh belajar shalat dari AI, tanpa melalui seorang guru? Saat ini, harus diakui kemajuan tekhnologi tak bisa dinafikan memberikan banyak pengaruh pada kehidupan manusia.

Dalam segala lini, AI menjadi andalan manusia, baik untuk pendidikan, pekerjaan, dan termasuk dalam hal ini untuk kepentingan ibadah. Lebih dari itu, AI bisa menjadi salah satu alat bantu yang bermanfaat dalam belajar shalat.

AI bisa membantu kita untuk memvisualisasi gerakan-gerakan shalat, sehingga kita bisa lebih mudah memahaminya. AI juga bisa memberikan kita feedback tentang kesalahan-kesalahan yang kita lakukan saat shalat.

Dengan demikian, jika seseorang dapat mengetahui rukun dan syarat sah shalat, dengan bantuan AI, maka hukumnya adalah boleh dan diperkenankan. Analogi yang sama, juga pernah ditanyakan kepada KH M. Sjafi’i Hadzami, dalam buku 100 Masalah Agama, jilid 3, halaman 144.

KH M. Sjafi’i Hadzami, menyatakan bahwa pada dasarnya, shalat seorang muslim dihukumi sah, meskipun hanya belajar dari buku pelajaran agama dengan syarat, ia memahami syarat dan rukun shalat tersebut secara sempurna.

Namun, meskipun sah, seorang yang belajar pada AI ataupun buku pelajaran lainnya tidak mendapatkan adab yang pernah dilakukan oleh assalafusalih, yaitu belajar ilmu dari seorang guru secara musyafaah.

Seorang yang hanya belajar dari bacaan dan aplikasi, tidak akan mempunyai sanad masyikhah [persandaran keguruan], sebagaimana alim ulama yang telah lalu. Sejatinya, AI dan aplikasi lain tidak bisa menggantikan peran seorang guru.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 161

Trending Articles